15 prill 2007

SISWO BUDOYO PENTAS DI KOTA NGANJUK

Pagelaran kesenian tradisional saat ini sudah lebih baik dari pada era sebelumnya, apalagi ditambah dengan penggabungan teknologi yang canggih seperti LCD, Sound System yang layak dan computer yang memadai untuk menampilkan berbagai animasi di panggung yang sebelumnya hanya merupakan buatan secara manual, yang kadangkala terjadi human error.
Kita lihat sekarang ini pagelaran Ki Dalang Soenarjo yang saat ini menjabat sebagai wakil Gubernur Jawa Timur, setiap pertunjukan yang beliau bawakan akan tampak bagus sebab pada setiap pentas dia menggabungkan beberapa kesenian yang sebenarnya dapat ditampilkan satu per satu. Beliau menggabungkan Dangdut, Campur sari, selain Pertunjukan Wayang Kulit yang menjadikan intinya di tambah dengan tata lampu dan LCD yang menunjang pementasan Wayang Orang yang ditampilkan di Wayang Kulit.




Untuk mengimbangi hal tersebut memang sangat diperlukan biaya yang tidak sedikit, yang menjadi kendala adalah darimana group kesenian yang ada khususnya ketoprak siswo budoyo memperoleh dana, sedangkan untuk menghidupi ketopraknya sendiri masih harus puasa. Kita tahu bahwa ludruk, ketoprak, wayang orang sangat berbeda dengan wayang kulit, campur sari dan lainnya. Untuk ketoprak wayangnya butuh makan nasi walaupun mereka tidak pentas setiap hari si pengelola ketoprak harus memberi makan, sedangkan untuk memberi makan para pemain pengelola hanya mengandalkan pendapatan dari karcis masuk. Sedangkan untuk wayang kulit jika tidak main para penabuh gamelan bisa mencari nafkah di luar group misalkan ke group ludruk, campur sari, gambyong dan lain-lain.




sebenarnya kami menginginkan adanya peralatan-peralatan tersebut guna menambah apiknya pentas kami, agar dapat mengimbangi kemajuan jaman yang makin lama makin berkembang dengan pesat.


Kami yakin suatu saat kesenian tradisional akan tumbuh kembali dan disenangi oleh bangsa Indonesia. Karena manusia pada dasarnya akan bosan dengan apa yang diperolehnya sekarang dan akan kembali ke masa lalu. Dari keyakinan itulah Ketoprak Siswo Budoyo dengan keteguhan hati sang pengelola tetap dipertahankan sampai pada akhirnya tidak mampu untuk di tolong kembali.




Pada bulan April 2007 ini Siswo Budoyo mementaskan diri di Kota Nganjuk, Jika penonton merespon dengan baik maka pentas akan dilaksanakan lebih lama. Hal itu dikarenakan pihak Pengelola menginginkan Kota Nganjuk sebagai rumah (base Camp) sebab siswo budoyo saat ini belum punya base camp.

April 2007
Siswobudoyo06@yahoo.co.id


Nuk ka komente:

televisi indonesia